DZIKIR PENENTRAM HATI

DZIKIR PENENTRAM HATI
Apakah dzikir itu ? 

Dzikrullah atau mengingat Allah adalah senantiasa menghadirkan kalbu bersama Allah dan
melepaskan diri dari kelalaian, karena bila kita senantiasa mengingat Allah maka Allah akan
senantiasa mengingat kita. Sebagaimana difirmankan dalam Surat Al Baqarah ayat 152 : “Karena itu
ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula kepadamu) dan bersyukurlah kamu kepada-Ku,
dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”.

Dengan demikian maka jelaslah bahwa dzikir mempunyai makna yang sangat tinggi. Dzikir
akan membawa manusia ke dalam suasana ibadah yang istiqomah untuk senantiasa mengingat
Allah di dalam hatinya. Dzikir akan menjadikan Allah sangat berperan dalam kehidupan kita menuju
arah kebaikan. Oleh karena itu, amalan dzikir dipandang sebagai amalan yang sangat mulia dalam
agama Islam, mulia di sisi Allah.

Mengapa kita harus berdzikir? 


Sebagian orang akan bertanya-tanya mengapa kita harus berdzikir, bukankah untuk dapat
lulus ujian kita harus belajar giat? untuk mendapatkan rezeki yang banyak kita harus bekerja keras?
Orang yang sukses ada yang menganggap bahwa kesuksesannya adalah karena upaya atau hasil
kerja kerasnya sendiri. Benarkah?. Cukupkah dengan belajar giat dan kerja keras kita langsung bisa
mendapatkan hasil tanpa tanpa ada campur tangan Allah ?


Firman Allah menyatakan : 
 Surat Al A’raf ayat 54 : “Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, Dia bersemayam diatas ‘ arasy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan
dan bintang-bintang masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. INGATLAH,
MENCIPTAKAN DAN MEMERINTAH HANYALAH HAK ALLAH, Maha Suci Allah Tuhan
Semesta Alam“. 

Dari sini kita akan mengerti bahwa semua Allah yang menentukan maka kita harus ingat Allah
karena Allah yang menciptakan kita, Allah Maha memiliki.

Manfaat apa yang kita dapatkan dengan berdzikir? 


Kadang kita tidak mendapatkan hasil dalam upaya yang kita lakukan akibatnya kekecewaan terjadi,
atau kita merasa gelisah dalam kesusahan atau kita ragu dan takut dalam melangkah, atau seringkali
manusia lupa dan melakukan kedzaliman maka Allah SWT akan mengingatkan dan menguatkan kita,
sebagaimana firman-Nya ,

  • Surat Al Jumu’ah ayat 10 : “Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi; dan carilah karunia Allah dan INGATLAH Allah banyak-banyak supaya kamu BERUNTUNG.”
  •  Surat An Anfal ayat 45 : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguhlah hati kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung (BERANI DAN YAKIN)”.
  • Surat Ar Ra’ad ayat 28 : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.
  • Surat Al Ankabut ayat 45 :”Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Qur’an dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
  • Surat Ali Imran ayat 135 : “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”.
  • Surat Ali Imran ayat 190 : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. 



Bagaimana cara berdzikir dan kapan kita harus berdzikir ?


Dalam Surat Al Baqarah ayat 152, Allah SWT menghendaki manusia mengingat-Nya setiap saat
dengan merendahkan diri, dan rasa takut serta tidak mengeraskan suara. Selain itu dianjurkanNya
untuk mengingatNya setelah aman atau tenang, baik diwaktu berdiri, duduk dan berbaring.


  • Surat Ali Imran ayat 191 : “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”



  • Surat Al Ahzab ayat 41 : “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya“.



  • Surat Al Ahzab ayat 42 : “Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang”.

Allah telah menurunkan Al Qur’an sebagai pengingat yang didalamnya terdapat keterangan keterangan (mu’jizat) dan tuntunan untuk mengingatNya. Dan diberitahukan bahkan binatangpun
melakukan zikir kepada Allah dengan caranya masing-masing. Apalagi manusia yang derajatnya
lebih tinggi daripada binatang, tentu lebih mengetahui pentingnya mengingat Allah.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari hendaknya manusia selalu mengingat ni’mat yang
telah Allah berikan serta kejadian manusia yang berasal dari tiada. Dengan demikian dzikir akan
terus secara sadar dilakukan sebagai upaya untuk mengingatNya setiap saat. Dia menyuruh
hambaNya untuk berzikir sebanyak-banyaknya, berzikir pagi dan petang.

  •  Al A’raf ayat 205 : “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai “.
 Dzikir yang utama ada dalam shalat yang telah diatur waktunya atas orang-orang beriman. Zikir
dilakukan seusai shalat, saat lupa, usai berhaji, saat manusia merasa lemah, saat bertemu dengan
musuh, saat menyembelih hewan.

Apa kehebatan zikir? 

Marilah terlebih dahulu kita renungi apa tujuan hidup kita? Apa yang akan dicapai dengan kehidupan yang serba sesaat ini? Bila tujuan akhir dari kehidupan ini adalah bertemu dengan Yang Maha pencipta, maka mengingatNya pada waktu kita hidup adalah hal yang mutlak. Mengingat Allah sesungguhnya diperlukan oleh manusia. Allah tidak memerlukannya. Namun memang Allah Maha Pengasih dan Penyayang, bila manusia mengingatNya Allah memberikan balasan yang pasti yaitu Allah menyediakan ampunan dan pahala yang besar, Allah akan memperhatikan. Diperhatikan oleh Yang Maha Pencipta adalah merupakan karunia dan rahmat nur Illahi. Bahkan malaikat Allah pun memohonkan ampunan untuk yang mengingatNya.

Surat Al Ahzab ayat 43 : “Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikatNya
(memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”.

Bila dalam mengingat Allah tersebut hanyalah rahmat yang diharapkan, maka manusia akan
dapat meneladani Rasullullah, manusia pilihan Allah. Dan bagi manusia yang mengingat Allah
dengan takut melalui ayat-ayat Al Qur’an, maka akan tenang dan tenteram pula hati serta getaran itu
akan menyebabkan kulit manusia menjadi halus.

Ungkapan ini dapat pula diartikan bahwa dengan mengingat Allah, maka ketenangan akan
menyebabkan kulit bersinar dan hati menjadi khusuk. Selain itu dengan mengingat Allah dipastikan
bahwa manusia mendapat kebaikan, menjauhi kejelekan, cepat sadar terhadap perbuatan salah,
selalu waspada terhadap godaan setan, menjadi tumpuan atau sandaran atau tempat bertanya bagi
manusia lain, cerdas dan dapat dengan lebih mudah memahami Al Qur’an.


Mengapa manusia tidak berzikir? 

Allah yang mengilhamkan kefasikan dan ketakwaan, namun manusia berhak menentukan
kefasikan atau ketakwaannya. Jadi diantara manusia ada yang sulit untuk mengingat Allah. Ada yang
bila mendengar nama Allah disebut maka ia menjadi kesal, tidak mau mengingat Allah, sombong
terhadap Allah dan melihat kebesaran Allah namun menyamakannya dengan sihir. Selain itu
manusia yang demikian seringkali keras hati dan tidak mau mengakui pengajaran Allah melalui Al
Qur’an. Sebagaimana ayat-ayat Allah berikut :

  • Surat Az Zumar ayat 45 : “Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat ; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati”.

  • Surat As Saff’at ayat 13 - 15 : “Dan apabila mereka diberi pelajaran mereka tiada mengingatnya. Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran lain hanyalah sihir yang nyata. Dan mereka berkata : “Ini tiada lain hanyalah sihir yang nyata”.
  • Surat Az Zumar ayat 22 : “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata”.
  • Surat Az Zukruf ayat 36 : “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya”.
Rasullullah juga memberikan tanda perbedaan antara orang yang biasa berzikir dengan yang
tidak berzikir dengan sabdanya : ” Perumpamaan orang yang mengingat Tuhannya dan orang yang
tidak mengingatNya, bagaikan orang yang hidup dan orang yang mati (Shahih Bukhori, Hadits No.
5928). Ungkapan tersebut berarti hati kaum muslimin harus senantiasa berzikir (mengingat Allah),
sebab jika tidak digunakan untuk berzikir kepadaNya, niscaya setanlah yang akan menempati ruang
hati manusia itu”.

Sebagaimana firman Allah dalam Surah Asy Syams ayat 8 : “Maka Allah mengilhamkan
kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”. Itulah dua jalan yang diberikan Allah kepada
manusia untuk lebih memilih jalan kefasikan (jalan setan) ataukah jalan ketakwaan (jalan Allah),
untuk itu pilihan diserahkan kepada manusia. Hanya saja Allah sesungguhnya telah memberikan
tawaran yang terbaik yaitu agar manusia memilih jalan ketakwaan alias jalan Allah yakni dengan
mengingatkan manusia sesuai firmanNya : ”Dan sesungguhNya beruntunglah orang-orang yang
mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya” (Asy Syams : 9 -10).

Kesimpulan :

1. Dzikir adalah mengingat Allah dengan senantiasa menghadirkan kalbu bersama Allah dan melepaskan diri dari kelalaian.2. Dzikir adalah ibadah yang mulia di sisi Allah yang dapat menentramkan.
3. Sholat adalah bentuk dzikir yang paling utama, selain itu dapat juga dilakukan membaca
bacaan Al Qur’an, tahmid, tahlil, takbir.
4. Jernihkan pandangan dengan air mata, cerahkan wajah dengan berwudhu, fasihkan lisan
dengan berdzikir dan raih ampunanNya lewat taubatan nasuha.

Lebih kurangnya mohon dimaafkan,
Wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum wr.wb.

JALAN MENUJU ALLAH, KONSEP TASAWUF

JALAN MENUJU ALLAH, KONSEP TASAWUF
1. Tujuan Hidup dan Tugas Manusia serta Permusuhan Syaithan
Tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, Sang Maha Pencipta sebagaimana difirmankan Allah dalam Al- Qur'an Surat Adz-Dzaariyaat ayat 56 yang berbunyi "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" dan Surat Al-Baqarah ayat 21 yang mengatakan "Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa". Beribadah berarti melaksanakan segala sesuatu (yang baik) dengan semata mengharap ridla Allah. Bertaqwa artinya menjalankan segala yang diperintahkan olehNya dan meninggalkan segala yang dilarang olehNya.
Selain itu, manusia diberi kepercayaan oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi. Tugas kekhalifahan ini terpatri dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'..." Kepemimpinan itu dimulai dengan memimpin diri (hawa nafsu)nya sendiri, keluarga, dan kemudian berkembang ke memimpin lingkungan yang lebih luas.
Kepercayaan Allah terhadap manusia ini diprotes oleh baik malaikat maupun iblis, dengan alasan yang berbeda. Malaikat protes karena melihat manusia suka saling berbunuhan; sedangkan, iblis protes karena merasa dirinya yang dibuat dari api itu lebih tinggi derajatnya dari pada manusia yang dibuat dari tanah. Setelah Allah menjelaskan, malaikat mengikuti perintah Allah dan mengakui kekhalifahan manusia, tetapi iblis tetap membangkang. Hal ini terlihat dari dialog antara Allah dengan malaikat dan iblis yang terdapat dalam Al-Qur'an.
"...... Mereka (malaikat) berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?' Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Q.S. Al-Baqarah: 30).
"Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu semua kepada Adam', lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: 'Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?'". (Q.S. Al- Israa': 61).
Sedangkan syaithanpun tetap bersikukuh untuk ingkar terhadap perintah Allah ini meskipun diancam dengan Neraka Jahannam. Akan tetapi syaithan minta 'privilege' kepada Allah SWT untuk dapat hidup terus hingga Hari Qiamat dan diberi ijin untuk membujuk manusia mengikuti jalan sesatnya. Allah mengijinkan permintaan ini. Peristiwa ini diceritakan dalam Al-Qur'an Surat Al- Israa' ayat:62-65:
"Dia (iblis) berkata: 'Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar- benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil'."
"Tuhan berfirman: 'pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup."
"Dan hasunglah (bawalah) siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh Syaithan kepada mereka melainkan tipuan belaka."
"Sesungguhnya hamba-hamba Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga".
Maka syaithanpun bersumpah akan menyesatkan manusia dengan cara apapun dan dari jalan manapun. Hal ini dapat dilihat dalam Al-Quran Surat An-Nisaa'ayat 118-119 yang berbunyi: "... dan syaithan itu mengatakan: 'Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya), dan saya akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan- angan kosong mereka, ..." dan Surat Al-A'raaf ayat 16-17 yang berbunyi: "Iblis menjawab: 'Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at)."

2. Sasaran Strategis Syaithan adalah Hati (Qalb)

Hati merupakan inti dari manusia. Hatilah, dan bukan akal, yang menggerakkan seluruh anggota badan. Hati pulalah yang menghubungkan manusia dengan Khaliknya, Allah SWT. Firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar 17-18: "Bahwa Allah itu tidak melihat kepada rupamu, akan tetapi melihat kepada bathinmu." Rasulullah SAW bersabda: "Bahwa dalam badan anak Adam itu ada segumpal darah. Apabila segumpal darah itu baik, baiklah seluruh badan anak Adam itu. Apabila gumpalan darah itu rusak, rusaklah seluruh badan anak Adam itu. Perhatikanlah, bahwa yang dimaksud itu adalah hati."
Peranan hati itu demikian penting karena didalamnya Allah Ta'ala menaruh Nur yang bersifat Al-Latifah (Kelembutan), Ar- Rabbaniyah (Ketuhanan), dan Ar-Rohaniyah (Kerohanian). Dengan Nur itulah manusia dapat memperoleh ma'rifat. Apabila manusia menyelam ke dalam dirinya dan terus menerus kembali kepada hatinya, terpancarlah baginya mata air ilmu yang disebut "Ilmu Laduniah". Al-Bazari berkata: "Dalam hati itu terdapat sifat 'Al- Latifah', 'Ar-Rabbaniyah', dan 'Ar-Rohaniyah' yang bersangkutan dengan tubuh manusia. Itulah hakikat insan dan itulah yang dapat mencapai arif, tempat Nur yang ditaruh Tuhan padanya." Sedangkan Abdul Qadir Al-Jaelani berucap: "Hati itu tempat ilmu hakikat karena 'latifatur Rabbaniyyah' yang mengatur bagi sekalian anggota badan. Hati itu alat penembus hakikat..."
Sadar sesadar-sadarnya akan pentingnya peranan hati ini dalam diri manusia, syaithanpun menyerang manusia dari sasaran strategis ini, hati. Syaitan menutupi hati manusia agar hati tersebut tidak dapat menerima Nur Illahi. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jikalau tidak bahwa syaithan-syaithan itu menutupi hati anak Adam, sungguh orang-orang yang mu'min itu melihat kepada langit malakut dan buminya." Syaithan menutup hati manusia itu dengan mengembangkan 'nafsul-ammarah bissu' (nafsu yang membawa kejahatan) yang memang sudah ada pada diri manusia. Hawa- nafsu itu mendorong pada tindak kejahatan dan pemenuhan kesenangan pribadi dan syahwat nalurinya. Para guru Tasawwuf mengatakan bahwa syaithan memasuki hati dalam badan manusia melalui sembilan lubang ya'ni kedua mata, kedua lubang telinga, kedua lubang hidung, lubang mulut, dan kedua lubang kemaluan.
Hati manusiapun menjadi buta. Abdul Qadir Al-Jaelani mengatakan bahwa penyebab yang membutakan hati itu adalah diantaranya jahil atau tidak sefaham tentang hakikat perintah Tuhan. Manusia menjadi jahil apabila jiwanya sudah dikuasai oleh sifat jiwa zalim, yang ditanamkan oleh syaithan lewat hawa nafsu manusia, seperti: syirik, zinna, takabur, irihati, dengki, kikir, melihat diri lebih utama, suka membuka rahasia orang lain, suka membawa berita adu domba, bohong, dusta, dan semacamnya yang dapat menjatuhkan manusia ke dalam lembah kehancuran dan kehinaan.
Butanya hati adalah sesungguh-sungguhnya buta manusia. Demikian Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Haj ayat 46 berbunyi: "... Karena sesungguhnya yang disebut buta itu bukanlah buta matanya, melainkan buta hatinya yang letaknya di dalam dada." Sifat jiwa yang zalim yang menyebabkan butanya hati tersebut adalah suatu penyakit yang apabila tidak segera diobati akan berakselerasi atau beranak-pinak. Hal ini ditandaskan oleh Allah SWT dalam FirmanNya di dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 9: "Dalam hati orang-orang kafir itu ada penyakit, lalu Allah menambah penyakit itu, dan bagi mereka siksa yang pedih, karena mereka berdusta" dan Surat At-Taubah ayat 125: "Dan adapun bagi orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit, maka bertambah kotorlah di atas kotorannya serta mereka meninggal dunia dalam keadaan kafir."
Demikian berbahayanya penyakit hati yang dihembuskan syaithan lewat hawa nafsu manusia ini sehingga Rasulullah SAW menyatakan jihad akbar melawan hawa nafsu ini. Hal ini dapat dilihat dari sabda-sabda beliau seperti: "Jihad yang paling utama adalah jihad seseorang untuk dirinya dan hawa nafsunya" (Bukhari dan Muslim), "Musuhmu yang paling berbahaya adalah nafsumu yang terletak diantara lambungmu", dan "Kami kembali dari jihad kecil ke jihad besar, yaitu jihad melawan hawa nafsu" (yang diucapkan sekembalinya dari Perang Badr yang akbar itu). Berjuang melawan musuh yang dzahir ada kesudahannya tetapi berjuang melawan syaithan dan hawa nafsu tidak ada habis-habisnya dan tidak berkesudahan hingga akhir hayat atau hari qiamat.
3. Dzikir Membersihkan Hati
Membersihkan hati dan menolak kehendak hawa nafsu yang keji itu fardlu 'ain hukumnya. Akan tetapi, membersihkan hati itu sangat sukar karena penyakit hati (illat-illat) itu tidak terlihat oleh mata tetapi dapat ditangkap dengan hati. Untuk menandingi illat-illat tersebut harus ada Nur yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera tetapi tertangkap oleh hati. Dengan Nur tersebut keluarlah manusia dari gelap gulita ke terang benderang dengan izin Tuhannya.
Cara kaum Sufi membuang penyakit hati tersebut adalah dengan riyadhah dan latihan-latihan yang antara lain meliputi bertaubat, membersihkan Tauhid, taqarrub kepada Allah, mengikuti Sunnah Nabi, memperbanyak ibadah, qiyamul lail, tidak memakan/meminum makanan/minuman yang haram, tidak menghadiri tempat yang menambah nyala api hawa nafsu, tidak melihat pemandangan yang haram, dan menahan diri dari ajakan syahwat. Riyadhah dan latihan khusus kaum Sufi untuk membersihkan hati adalah dengan DZIKRULLAH, berdzikir dengan menyebut nama Allah. Hal ini dilandaskan pada Firman-firman Allah SWT dalam Al-Qur'an seperti: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu; dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)- Ku." (Al-Baqarah 152), "Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak- banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang", "Adapun orang laki-laki yang banyak berdzikrullah, demikian juga orang-orang wanita, disedikan Allah baginya ampunan dan pahala yang besar" (Al-Ahzab 35), dan "(yaitu) orang-orang yang beriman dan dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikrullah. Ingatlah hanya dengan dzikrullah hati menjadi tenang" (Ar-Ra'd 28). Landasan lain yang digunakan kaum Sufi adalah sabda-sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: "Bahwasanya hati itu itu kotor seperti besi yang berkarat dan pembersihnya adalah Dzikrullah", "Bagi setiap sesuatu ada alat pembersihnya, dan alat pembersih hati adalah "DZIKRULLAH", dan "Jauhkanlah Syaithanmu itu dengan ucapan 'LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMADUR RASULULLAH', karena syaithan itu kesakitan dengan ucapan kalimat tersebut, sebagaimana kesakitan unta salah seorang kamu sebab banyaknya penunggang dan banjirnya muatan diatasnya", "Dzikir kepada Allah SWT, jadi benteng dari godaan syaithan", dan "Allah berfirman 'LAA ILAAHA ILLALLAH adalah bentengKu. Barang siapa mengucapkannya, masuklah ia kedalam bentengKu. Dan barang siapa masuk ke dalam bentengku, maka amanlah ia daripada azabKu. (Hadist Qudsi)."
Pengertian umum dzikir adalah mengingat Allah; dengan demikian, setiap ibadah (baik yang fardlu maupun sunnat) seperti sholat, zakat, puasa, haji, baca Qur'an, da'wah, belajar, berusaha, dll yang dilakukan semata atas nama Allah atau dengan mengingat Allah adalah dzikir. Akan tetapi disamping melaksanakan hal-hal tersebut, kaum Sufi melaksanakan Thariqat-dzikir secara khusus yang merupakan cara pembersihan ruh pada sisi Allah (hati) secara Sufi, yaitu dengan menyebut LAILAA HA ILLALLAH atau ALLAH baik sendiri-sendiri maupun berjamaah dengan "cara tertentu."
Penulis tidak dapat menyampaikan metode Dzikrullah tersebut oleh karena hanya Guru Sufi yang mursyid dan murid-muridnya yang telah diberi "ijazah"lah yang berwenang mengajarkan metode Tha- riqat-dzikir tersebut. Yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa para guru Sufi mengajar murid-muridnya mula-mula berdzikir dengan lidah (dzikir zahar, dzikir dengan suara keras), kemudian meningkat secara teratur kedzikir hati (dzikir khofi, dzikir yang tidak bersuara karena didalam hati) yang awalnya disengajakan kemudian menjadi kebiasaan, lantas meningkat lagi ke dzikir Sirri (dzikir di dalam hatinya hati). Hamba Allah yang sudah mampu berdzikir sirri ini tidak akan pernah terputus dzikirnya meskipun ia terlupa berdzikir. Sementara itu, sang guru pun membantu muridnya yang sedang dalam keadaan salik untuk menundukkan dan mengalahkan hawa nafsunya.
Ulama-ulama Sufi berkata: "Apabila murid-murid mengucapkan dzikir LAA ILAAHA ILLALLAH dengan memusatkan perhatiannya secara bulat kepadaNya, maka terbuka segala tingkat ajaran Thariqat dengan cepat, yang kadang-kadang terasa dalam tempo satu jam, yang tidak dapat dihasilkan dengan ucapan kalimat lain dalam tempo satu bulan atau lebih.
Dengan berdzikir yang dilakukan secara khussu' dengan bimbingan Guru Sufi yang mursyid, murid dapat membersihkan cermin hatinya dari sifat-sifat yang rendah secara dikit demi sedikit. Dalam masa itu, menyesallah sang murid atas dosa-dosa yang dilakukannya sehingga ia mencucurkan air mata dan berkehendak memperbaiki tingkah lakunya. Ia tidak rela untuk berada lagi dalam kelupaan dan kemaksiatan dengan mengikuti hawa nafsunya. Ia bertobat dan minta ampun dan mengikuti petunjuk Tuhannya. Maka cermin hatinyapun mulai dapat menerima dan memancarkan Nur Illahi yang kemudian merasuk keseluruh tubuhnya dan mempengaruhi segala ucapan, tingkah laku, dan perbuatannya dengan segala keutamaan.

4. Hikmah Lanjut dari Dzikir: Qurb, Tenang, Fana, dan Ma'rifat

Kaum Sufi melaksanakan dzikir dengan begitu asyik dan khusyu'nya karena merasakan keni'matan, kelezatan dan kemanisan. Dengan berdzikir, mereka merasa begitu dekat dengan Tuhannya (qurb), merasa tenang jiwanya, merasakan tidak ada sesuatupun bahkan dirinya kecuali Allah (fana), dan memperoleh ilmu pengetahuan yang hakiki (ma'rifat). Abu Sa'id Al-Harraz r.a. berkata: "Apabila Allah Ta'ala hendak mengangkat seorang hambanya menjadi Wali dari hamba-hambanya yang lain, ia membuka kepadanya pintu dzikir, maka apabila ia merasa lezat berzikir, dibuka kepadanya 'babul qurb', kemudian diangkatnya ke Majlisul Uns (tenang bathin), kemudian ditempatkan dia di atas kursi Tauhid, kemudian diangkat daripadanya hijab (penutup) dan lalu dimasukkan dia ke dalam 'darul fardaniyyah', dan dibukakanlah kepadanya 'Hijabul jalali wal'uzmati'. Apabila sampai pada 'jalali wal'uzmati', ia merasa tak ada lagi yang lain, hanya Huwa (Dia) Allah, maka takala itu seorang hamba berada dalam masa fana."
Adapun kejauhan dan kedekatan seorang hamba dari Tuhannya bukanlah berarti kejauhan atau kedekatan tempat dan waktu, tetapi sesungguhnya kejauhan atau kedekatan itu semata-mata karena lupa atau ingat hati terhadap Allah.
Kejauhan itu lupa hati.
Kedekatan itu ingat hati.
Kejauhan itu hijab (tertutup).
Kedekatan itu kasyaf (terbuka).
Hijab itu gelap, Kasyaf itu Nur.
Gelap itu jahil, Nur itu Ma'rifat.
Rasulullah SAW bersabda: "Firman Allah Ta'ala, aku ini sebagaimana yang disangka oleh hambaku, Aku bersama dia apabila ia ingat kepadaKu, apabila ia mengingatKu dalam dirinya, Akupun ingat padanya dalam diriKu, dan apabila ia mengingatKu dalam ruang yang luas, aku pun ingat padanya dalam ruang yang lebih baik." (Hadis Qudtsi diriwayatkan oleh Bukhari). "Guru Sufi berkata: "Hatimu sekarang bersama Tuhanmu dan Tuhanmu bersama engkau, tidak jauh dari engkau, Ia mendekatkan engkau kepadaNya, dan mengenalkan engkau denganNya."
Orang yang menjalankan Thariqat-dzikir secara sungguh- sungguh tidak mempunyai rasa khawatir dalam menjalani hidup, tidak waswas dalam menjalankan sesuatu kebenaran, dan tidak berprasangka buruk terhadap orang lain. Hati mereka tenang, jiwa mereka tenteram. Firman Allah SWT: "... (yaitu) orang-orang yang beriman dan dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikrullah. Ingatlah hanya dengan dzikrullah hati menjadi tenang" (Ar-Ra'd 28). Dengan menjalankan Thariqat-dzikir dan latihan-latihan Thariqat, kaum Sufi merasakan kelezatan ibadah, merasakan makna- makna Qur'an yang mulia, dan Sunnah yang suci, yang belum tentu dapat dirasakan oleh orang-orang lainnya.
Sampai di tingkat tertentu orang yang ber-thariqat-dzikir merasakan seluruh alam dan dirinya hancur lebur masuk ke dalam Allah SWT. Pada saat ini orang tersebut berada dalam tingkat yang fana. Firman allah dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rahman ayat 26-27: "Semua yang ada akan fana binasa, yang kekal adalah Tuhan sendiri yang Besar dan Maha Mulia."
Dzikrullah itu dapat mengangkat seorang hamba yang mu'min dari bumi syahwat ke langit ma'rifat. Rasulullah SAW bersabda "Tidak ada seorangpun yang berkata Laa Ilaaha Illallah secara ikhlas dalam hatinya, kecuali Tuhan membukakan pintu langit sehingga ia bisa meninjau arasy." Guru Sufi mengatakan: "dalam asma yang tertinggi, orang dapat meningkat ke langit (mencapai martabat yang tinggi)." Dalam tingkat ma'rifat ini hamba Allah dapat melihat segala yang ajaib dan yang aneh-aneh dan segala rahasia yang besar dan kaifiat yang agung serta hakikat. Imam Ghazali berkata: "Ma'rifat itu berada di atas semua jalan dan wasilah yang penting dan besar. Yang demikian itu adalah wasilah "Al-Kasyafful al-Bathini' atau 'Wasilatul Ilham ar-Ruhi', yang membawa manusia kepada sifat-sifat yang baik, dan membersihkan hati serta menjauhkan diri dari cara berpikir orang-orang materialis."

5. Syariat, Thariqat, dan Hakikat

Penulis menangkap ada suatu kesan bahwa bila orang sudah pada tingkat hakikat maka tidak perlu lagi dia mempedulikan syari'at. Lebih jauh lagi bahkan ada yang mempertentangkan syariat dengan hakikat, syari'at menyalahkan hakikat dan hakikat meremehkan syari'at. Pandangan ini penulis kira tidaklah benar.
Dalam Tasawwuf, hubungan antara syari'at, thariqat, dan hakikat itu sangat erat, satu kesatuan yang bisa dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan apalgi dipertentangkan. Thariqat atau jalan menuju Allah itu meliputi pekerjaan dzahir dan bathin. Pekerjaan dzahir disebut syari'at dan pekerjaan bathin disebut hakikat. Syari'at itu mempersembahkan ibadat kepada Tuhan dan hakikat itu memperoleh musyahadah dari padaNya.
Syari'at terikat dengan hakikat, dan sebaliknya hakikat terikat dengan Syari'at. Tiap-tiap pekerjaan syari'at yang tidak dikuatkan dengan hakikat tidak diterima dan tiap-tiap hakikat yang tidak dibuktikan dengan syari'at pun tidak diterima pula. Imam Al-Ghazali berkata: "Barang siapa mengambil syari'at saja tetapi tidak mau tahu tentang Hakikat, orang itu fasik. Barang siapa mengambil hakikat saja tetapi tidak melakukan syari'at maka dia itu adalah kafir zindiq. Sedangkan yang melakukan syari'at dan mengamalkan tasawwuf, inilah orang yang dinamakan ahli hakikat yang sesungguhnya." Riyadhah dan latihan-latihan tharikat tidak akan berfaedah dan tidak akan mendekatkan dirimu kepada Allah SWT selama perbuatanmu tidak sesuai dengan syari'at dan sejalan dengan Sunnah Rasul.
Hubungan syari'at-thariqat-hakikat bisa dianggap analog dengan islam-iman-ikhsan. Apabila Seorang hamba Allah hanya sibuk dengan ibadah secara dzahir maka ia berada dalam maqam islam atau maqam syari'at. Apabila amal ibadah itu disertai dengan hati yang bersih dan ikhlas serta bebas dari kejahatan maka orang itu berada pada maqam iman atau maqam tharikat. Apabila manusia itu beribadat semata karena Allah, seakan-akan ia melihat Allah dan ia yakin Allah melihatnya maka hamba Allah itu berada dalam maqam ikhsan atau maqam hakikat.

6. Tasawwuf dan Dunia

Anggapan umum tentang Tasawwuf adalah bahwa tasawwuf itu anti dunia dan mereka meninggalkan segala hal yang berbau dunia. Anggapan ini tidak seluruhnya benar. Kaum Sufi menjauhi sesuatu, termasuk dunia, yang menghalangi mereka berjalan menuju Allah. Sikap zuhud ini mereka pegang berdasarkan Firman Allah dalam Al- Qur'an Surat Al-Munafiquun ayat 8 yang berbunyi: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi."
Akan tetapi apabila sesuatu, termasuk dunia, itu memperkuat ibadah mereka terhadap Allah, apalagi itu perintah Allah dan Rasulnya, merekapun akan mengambilnya. Sikap inipun dilandaskan pada Al-Quran dan Hadis seperti: "Kejarlah apa yang diberikan Tuhan untuk akhirat, tetapi janganlah engkau lupa akan nasibmu di dunia. Berbuat baiklah sebagaimana Tuhan berbuat baik kepadamu, janganlah bercita-cita berbuat di atas muka bumi ini karena Allah tidak menyukai mereka yang berbuat kerusakan" (Q.S Al-Qosas 77), "Makan dan minumlah kamu dari rezki yang dikaruniakan Allah, dan janganlah kamu berlomba-lomba berbuat kerusakan di atas bumi ini" (Q.S. Al-Baqarah 60), dan sabda Nabi Muhammada SAW: "Bukanlah orang baik jika engkau tinggalkan dunia untuk akhirat atau sebaliknya meninggalkan akhirat untuk dunia. Hendaklah mencapai kedua-duanya karena dunia itu jalan ke akhirat dan jangan kamu bergantung kepada manusia" (Riwayat Ibn As-sakir).
Bahkan Ulama-ulama Sufi dari Thariqat-thariqat Syaziliyyah, Naqsyabandiyyah, dan Qadariyyah menganjurkan murid-muridnya untuk memakan makanan yang enak-enak, memakai pakaian yang bagus-bagus, tidur diatas kasur yang empuk, memiliki harta benda, dan sebagainya asal semuanya itu dapat mendekatkan muridnya kepada Allah. Ulama-ulama tasawwuf itu berkata: "Tidak mengapa mengikuti syahwat yang diperkenankan untuk diri kita, apabila ternyata dapat menguatkan ibadat seperti: tidak mengapa memakai pakaian yang bagus untuk melahirkan nikmat Tuhan. Tidak mengapa makan dan minum yang lezat-lezat untuk kepentingan kesehatan anggota badan bersyukur dan menjadi kuat panca indera." Ahli ma'rifat Syazili mengatakan "Makan dan minumlah kamu dari makanan yang baik-baik, minumlah minuman yang sedap, tidurlah di atas tempat tidur yang empuk, berpakaianlah dengan pakaian yang halus, dan perbanyaklah dzikir kepada Tuhanmu." Syeikh Bahauddin Naqsyabandi berkata: "Tiapa macam makanan harus baik dan beribadatpun harus baik pula". Syeikh Abdul Qadir Al-Jaelani berkata: "Harta benda itu adalah khadammu dan engkau khadam Allah. Maka hidupmu didunia ini harus menjadi manusia tauladan dan hidupmu di akhirat kelak menjadi orang yang mulia."

7. Penutup
Tasawuf itu bukanlah ilmu atau amal yang dapat dibahas secara ilmiah atau filsafati karena tasawuf hanya dapat ditangkap oleh hati, dan bukan oleh akal yang mempunyai keterbatasan. Rahasia Tasawuf tidak dapat dinikmati dengan hanya mempelajari buku-buku atau mendengarkan ceramah-ceramah karena buku-buku dan ceramah- ceramah tersebut tidak dapat mengekspresikan peristiwa bathiniyyah yang terjadi dalam dunia tasawwuf secara sempurna dan akurat yang disebabkan oleh keterbatasan bahasa manusia. Hikmah tasawwuf ini hanya dapat dirasakan dengan melakukan rhiyadhah dan latihan-latihan thariqat dengan tekun dan khussyu' di bawah bimbingan Guru Sufi yang Mursyid.
Karena kendala-kendala diatas dan, yang lebih penting lagi, karena keawaman penulis dalam bidang Tasawuf maka tulisan ini jauh dari sempurna. Bila ada kebenaran maka kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, bila ada kesalahan maka kekeliruan itu sepenuhnya karena kekhilafan penulis. Untuk itu, penulis mohon ampun dan petunjuk dari Allah SWT serta mohon ma'af dan koreksi dari Akhi dan Ukhti sekalian.


Melatih kepekaan dengan Tenaga Dalam

Melatih kepekaan dengan Tenaga Dalam



Hawa Panas dan Hawa Dingin.

Sebuah tulisan menarik karya sahabat Bango samparan yang dapat bermanfaat untuk teman-teman semua.
Untuk merasakan aliran TD hawa panas dan hawa dingin, dapat dilakukan dengan cara meditasi TD
1. duduk bersila, dengan punggung dan kepala tegak, mata terpejam, kedua tangan lurus bertumpu pada lutut.
2. lakukan pernafasan dada, tarik nafas sebanyak mungkin melalui hidung pelan-pelan, kemudian lepaskan pelan pelan (tanpa perlu melakukan penahanan), sambil berusaha rileks (rahang rileks jangan kaku, lidah jangan menyentuh langit-langit mulut, leher rileks tidak kaku, semua anggota badan rileks tidak kaku).
3. lakukan langkah 2 dengan 5-7 siklus
4. berdoalah dalam hati dengan maksud meminta ijin kepada ALLAH untuk mempergunakan Nur Illahi-nya.
5. jika dalam keadaan mata terpejam, anda merasakan keberadaan seberkas atau segumpal cahaya, yakinlah bahwa itu adalah Nur Illahi yang anda minta.
6. afirmasikan kepada diri anda untuk membuka cakra mahkota, kemudian imajinasikan menarik seberkas atau segumpal cahaya itu masuk kedalam tubuh anda melalui cakra mahkota yang telah anda niatkan membuka.
7. imajinasikan terus cahaya itu masuk melalui cakra mahkota terus turun melalui tulang sumsum, sampai berakhir di tulang ekor (cakra dasar).
8. ibaratkan tubuh anda adalah botol kosong, biarkan cahaya itu terus mengalir dari cakra mahkota ke cakra dasar hingga seluruh tulang sum sum anda penuh dengan Nur Illahi , dan dalam imajinasi anda tulang sumsum nampak bercahaya (silver core).
9. afirmasikan untuk menutup cakra mahkota, jika merasa tulang sumsum sudah dipenuhi oleh Nur Illahi.
10. berkonsetrasilah pada cakra dasar, afirmasikan energi cakra dasar aktif (dalam imajinasi anda akan terlihat ujung tulang ekor anda akan berkilau akibat terjadinya sinergi antara energi cakra dasar dan nur illahi, dan ruangan sekitar tulang panggul anda tampak terang seperti ada api yang menyala) alirkan energi itu kekedua tangan anda, afirmasikan juga bahwa tangan anda akan terangkat kedepan sebatas dada seiring dengan mengalirnya energi cakra kesana (biarkan tangan anda terangkat dengan sendirinya jangan berusaha untuk mengangkatnya).
11. rasakan sensasi panas mengalir di kedua tangan anda selama beberapa menit.
12. afirmasikan kedua tangan anda membentang kekanan dan kekiri sebatas bahu. (setelah afirmasi tunggulah dengan sabar sampai tangan anda bergerak sendiri membentang kekanan dan kekiri).
13. afirmasikan energi cakra mahkota mengalir ke tangan kiri (tangan kanan tetap dialiri oleh energi hawa panas dari cakra dasar).
14. berkosentrasilah pada tangan sebelah kiri (beberapa menit), rasakan perubahan sensasi dari hawa panas ke hawa dingin yang terjadi di tangan kiri anda.
15. afirmasikan kedua tangan anda terangkat berjajar keatas, afirmasikan juga tangan kiri dialiri oleh energi dari cakra ajna (mata ilahi, terletak diantara kedua alis), afirmasikan tangan kanan dialiri oleh energi dari cakra seks. (tahan beberapa saat sambil merasakan, sensasi hawa dingin semakin terasa mengalir di tangan kiri anda, sedangkan sensasi panas semakin terasa mengalir di tangan kanan anda).
16. jika sudah merasa cukup, kembali afirmasikan tangan anda turun dari atas kepala kedepan dada dalam keadaan lurus. kemudian afirmasikan energi cakra tenggorokan mengalir ketangan kiri anda, dan energi solar plexus (3 jari dibawah pusar) mengalir ketangan kanan anda.
17. rasakan selama beberapa waktu (menit) sensasi hawa dingin semakin terasa pada tangan kiri anda, dan sensasi hawa panas semakin terasa ditangan kanan anda.
18. berikutnya adalah fase perpindahan sensasi hawa panas dari tangan kanan ke kiri dan sebaliknya.
19. afirmasikan energi cakra tenggorokan mengalir ketangan kanan, dan energi cakra solar plexus ketangan kiri. (mungkin akan terasa sedikit tidak enak karena perpindahan itu)
20. afirmasikan kedua tangan anda membentang kekanan dan kekiri, tahan beberapa saat untuk merasakan perubahan hawa panas di tangan kiri dan hawa dingin di tangan kanan.
21. afirmasikan kedua tangan anda terangkat keatas, afirmasikan pula energi cakra seks mengalir ketangan kiri, energi cakra ajna ketangan kanan (rasakan hawa dingin semakin terasa di tangan kanan, dan hawa panas semakin terasa ditangan kiri).
22. afirmasikan kedua tangan anda lurus kedepan dada , afirmasikan pula energi cakra dasar (ujung tulang ekor) mengalir ketangan kiri, energi cakra mahkota ketangan kanan (tahan beberapa saat, rasakan hawa dingin semakin terasa di tangan kanan, dan hawa panas semakin terasa ditangan kiri).
23. tempelkan telapak tangan anda kedada, dalam keadaan bersilangan, rasakan sensasi hawa panas dan dingin menyebar keseluruh tubuh anda.
24. akhiri meditasi anda dengan do’a penutup sebagai tanda syukur dan terima kasih kepada sang pencipta.
25. latihlah berulang-ulang sampai hawa dingin dan hawa panas yang dialirkan betul betul kentara, hal ini kelak akan berguna, baik untuk pengobatan maupun untuk pembentukan pukulan hawa dingin atau hawa panas.

Latihan kepekaan tenaga dalam tahap I

so.. apa yang akan dilakukan setelah tenaga dalam muncul ? tentu saja melatih kepekaan.
kepekaan tenaga dalam berhubungan dengan insting, dan naluri, oleh karena itu,
seperti pernah dikatakan oleh master reiki Tao, Kusnul Hadi, dipengaruhi oleh
amigdala, otak primitif manusia yang letaknya ada di ujung atas tulang punggung.
ada orang yang peka terhadap tenaga dalam, ada juga yang tidak bisa merasakan
sama sekali. tergantung bakat kalo menurut orang Merpati Putih, terlalu banyak
hijabnya kalo menurut orang tarekat ato kalo menurutku, bukan rejeki-nya.
Kalo ada orang yang tidak peka, pasti dapet kelebihan lain. misalnya gak gampang diserang sama jin. (sebenernya diserang jin tapi gak terasa serangannya. hahaha)
bila ada orang yang tidak peka terhadap tenaga dalam, tidak apa-apa. karena
tenaga dalam masih tetap teralirkan dan masih bisa dipake.
Latihan yang diberikan disini adalah awal dari segala kemampuan kepekaan. ujung2nya bisa mengarah ke membukanya mata ketiga, dan kemampuan2 intuitif lainnya.
latihan tahap 1:
1. gunakan napas biasa, berdoa pada tuhan. mohon kelancaran dan mohon ridha tuhan.
2. letakan dua tangan berhadap-hadapan di depan dada. tangan kiri telapak menghadap
kanan dan tangan kanan telapak menghadap kiri.
2. ambil tenaga dalam dari dan tien. bayangkan ada bola putih berisi
energi murni di bawah pusar, gerakan bola ke telapak tangan kanan.
pecahkan bola dan bayangkan hawanya bergerak ke arah telapak tangan kiri.
coba rasakan hawa tenaga di telapak tangan kiri.
latihan tahap 2:
1. Lakukan seperti tahap 1. Bayangkan energi di dan tien berhawa panas. Seharusnya
telapak tangan kiri bisa merasakan hawa panas nya.
1. seperti tahap 2. bayangkan energi di dan tien berhawa dingin. Sekarang
tangan kiri bisa merasakan hawa dingin.
lakukan tahap 1 dan tahap 2 ini selama 2 minggu setiap hari tanpa terputus.
latihan tahap 3: (mencari benda)
1. gunakan sebuah kotak korek api (atau benda lain), letakan kotak korek api didepan Anda dan tutup mata.
3. taruh tenaga di telapak tangan dan pancarkan.
4. coba cari letak korek api dengan merasakan perbedaan pancaran tenaga
antara ketika ada benda di depan telapak Anda dan tidak ada benda di depan telapak Anda.
tahap ini cukup susah. lakukanlah sampe Anda benar mahir. dan memiliki tingkat
keberhasilan 100%.
latihan tahap 4: (membedakan warna)
1. gunting 3 buah karton (ato kertas lain) yang warnanya berbeda-beda.
2. tutup mata.
3. taruh tenaga di telapak tangan dan pancarkan.
4. letakan tangan ditas karton pertama, kedua kemudian ketiga.
5. rasakan perbedaan pantulan tenaga di masing-masing karton.
6. tes kepekaan membedakan warna Anda dengan bantuan orang lain.
Oke. sekian dulu, habis ini kita akan lanjutkan dengan latihan kepekaan tingkat II. dan jangan lupa. setiap habis berlatih jangan lupa bersyukur pada ‘ yang memberi hidup’.

Latihan Kepekaan Tenaga Dalam tahap II

Walaupun kepekaan tahap I gak tamat semua (seperti diriku), bolehlah latihan dilanjutkan ke tahap berikutnya. kita belajar untuk mendeteksi hal-hal yang lebih serius lagi.
latihan I : melatih feeling badan
ketika memasuki sebuah ruangan, niatkan untuk merasakan adanya pesugihan diruang itu. bila cakra ketiga sudah terdevelop dgn baik, insya allah badan akan merespon dengan berbagai cara. misal : badan gatal-gatal, enek, makanan tidak enak, rasa galau atau perasaan lain.
latihan ini juga bisa digunakan untuk merasakan apakah sebuah tempat berpenghuni atau tidak.

latihan II : (membedakan karakter energi)

latihan harus dilakukan berpasangan dengan beberapa teman.
1. pejamkan mata Anda
2. suruh seorang teman untuk mengalirkan energi ke telapak tangan Anda
3. coba rasakan karakter dari energi teman Anda. misal : kelistrikan (akan terasa seperti kesemutan, dll) daya dorong, tingkat panas.
4. cobalah dengan beberapa orang teman dan cobalah untuk mengenali karakter energi mereka masing-masing.
Untuk mendukung latihan ini, lakukanlah dua jenis meditasi ini :
1. meditasi kesadaran napas (diajarkan oleh master joe & master blindman)
• Duduk tegak senyaman mungkin, lebih baik pejamkan mata
• Ucapkan istighfar atau permhonan ampun pada Allah Azza wa Jalla
• Rasakan setiap tarikan dan hembusan nafas, anda hanya memberi perhatian pada nafas anda dan menikmati setiap tarikan dan hembusan nafas anda, tidak perlu mengatur nafas
• Sadari bahwa anda sedang bernafas
• Syukuri bahwa anda sedang bernafas
2. meditasi kesadaran penuh (diajarkan oleh praktisi taichi kosana)
Duduk tegak senyaman mungkin, lebih baik pejamkan mata
Ucapkan istighfar atau permhonan ampun pada Allah Azza wa Jalla
Rasakan keberadaan kepala, badan dan tangan dan seluruh anggota tubuh Anda. rasakan kehadiran anda di tubuh anda.
rasakan kepala, bahu, terus turun kebawah hinggaa kaki. carilah bagian yang terasa tegang. lepaskan ketegangan dari bagian itu.
rasakan terus apa yg terjadi ditubuh Anda.
lakukan masing-masing meditasi tadi minimal 15 menit sehari. meditasi lebih dari 1 jam bisa membuat praktisi berhalusinasi. hehehe. Insya Allah setelah 3-4 bulan latihan, apalagi bila ditambah puasa dan membaca surat Al-Anam 103 (dari bro Rahsa) hasilnya akan oke punya…
self-healing dengan Al-Fatihah

TEKNIK REIKI SELF HEALING UNTUK REIKI LEVEL I

1. baca ta’auwudz
2. baca bismillah
3. baca al falaq dan an nas untuk perlindungan pada allah
4. lakukan afirmasi dan minta pada allah, pencipta langit dan bumi :
"Ya Allah, yang menguasai langit dan bumi, saya mohon energimu untuk diriku
hanya kepadamulah saya meminta. karena kamulah pemilik segala sesuatu"
5. baca lahaolawalaquata ila billah
6. baca alfatihah 7x niatkan untuk dikirim ke cakra mahkota
7. baca alfatihah 7x niatkan untuk dikirim ke cakra ajna
8. lakukan terus sampe cakra bawah
9. baca alfatihah 7 x untuk tiap-tiap cakra dari bawah ke atas (mahkota)
10. selesai latihan baca alhamdulilah berterima kasih pada Allah
surat al fatihah yang berarti pembuka. bisa digunakan untuk membuka dan mengisi energi di cakra2 kita. tapi kita harus berhati-hati untuk hanya meminta pada Allah.
Al-fatihah hanya sebagai perantara untuk mengirim energi dan mempercepat energi. kalokita salah niat nanti yang masuk jin dan jatuhnya ke musryik.
Kenapa angka 7, karena angka 7 yang memang diasosiaikan dengan angka pembuka. sesuai dengan jumlah ayat al fatihah dan jumlah cakra.
Teknik membuat perlindungan dan grounding
Perlindungan dan grounding adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki praktisi beladiri.
Perlindungan disini maksudnya adalah bentengan, membuat benteng (shield) dalam bentuk energi agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak bisa masuk. Perlindungan bisa dilakukan pada rumah, motor atau benda-benda lain.
Sedangkan, grounding (istilah reiki) intinya adalah pembersihan, membuang hawa-hawa kotor di kepala dan tubuh ke bumi agar seluruh tubuh jadi bersih.
Idealnya, sebelum mengolah nafas atau menyerap prana, praktisi membuat shield dulu agar tidak ada jin, hewan alam gaib atau energi berhawa kurang baik masuk. Kemudian setelah latihan diikuti dengan grounding.
Shielding
Untuk melakukan shielding, cukup dilakukan dengan niat, doa dan visualisasi.
baca doa ke Tuhan. niatkan untuk membuat benteng perlindungan dari kekuatan jahat
1.baca al fatihah, falaq, annas, qulhu. (non muslim juga boleh pake ini )
2.ambil bola energi dari dantien. gerakan bola ke tangan. (tidak usah pake nafas. cukup visualisasi)
3.buat keliling tertutup (segitiga, segiempat atau lingkaran). kemudian sempurnakan keliling tertutup itu kearah atas menjadi area tertutup.
4.niatkan shield mempunyai kekuatan luar biasa karena tidak hanya berasal dari diri sendiri, juga mendapat tambahan energi langsung dari Tuhan.
untuk membantu visualisasi, kita bisa melihat bahwa bentuk akhir shield seperti di film startrek itu lho.
untuk teknik reiki bisa dilakukan dengan membayangkan simbol tertentu dan berniat untuk membuat shield.
Grounding
Teknik grounding ini diberikan dulu waktu aku kelas 2 SMA ( 1996/1997) oleh seorang tukang pijat tulang ternama di daerah Wangon, Banyumas. Beliau ini sama sekali tidak kenal grounding atau reiki

Hal lain yang harus dilakukan :
1.Gunakan celana pendek diatas dengkul dan tanpa alas kaki. jongkok diatas tanah/rumput bersih (ini penting).
2.Atur sedemikian rupa jempol kaki dan dengkul menempel sekaligus ke permukaan tanah. seperti duduk tahiyat di shalat.
3.hawa kotor/negatif akan mengalir dengan sendirinya dari tubuh ke tanah.
Setelah dibandingkan dan dikonsultasikan dengan teman-teman Reiki, perbedaannya dengan teknik reiki:
1.grounding reiki memerlukan energi pendorong dari langit agar hawa kotor keluar dari tubuh ke bumi.
2.grounding a la reiki bisa dilakukan dimana saja (mis. loteng), karena sifatnya lintas dimensi (gak tau juga ini apa).
Kesimpulan : teknik grounding yang diterangkan disini lebih alami (atau bisa juga lebih primitif), tidak menggunakan visualisasi energi pendorong, dan langsung berhubungan dengan bumi secara literal. Masalah efektifitas tergantung terbukanya jalur masing2 praktisi (kali …..).
Teknik yang mungkin gunanya hampir sama adalah nafas pembersihan dari perguruan Merpati Putih, yang biasa dilakukan sebelum latihan getaran.

Rahasia Hidup Beragama


Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. “Cak Nun,” kata sang penanya, “misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?“

Cak Nun menjawab lantang, “Ya nolong orang kecelakaan.”
“Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang?” kejar si penanya.
“Ah, mosok Gusti Allah ndeso gitu,” jawab Cak Nun.
“Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, ” katanya lagi. “Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang
memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi.

Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid,
melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu. Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu.

Seraya bertanya balik, Emha berujar, “Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini. Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?”

Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca al-quran.

Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya: kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama. Idealnya, orang beragama itu mesti shalat, misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang.

Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat,
baca al-quran, pergi kebaktian, misa, datang ke pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama. Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama.

Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi kesalehan sosial. Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan tetangganya. Orang beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda agama. Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan sosial pada kaum mustadh’afin (kaum tertindas). Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang bukan haknya. Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid, sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelaparan.

Ekstrinsik VS Intrinsik

Dalam sebuah hadis diceritakan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW mendengar berita perihal seorang yang shalat di malam hari dan puasa di siang hari, tetapi menyakiti tetangganya dengan lisannya. Nabi Muhammad SAW menjawab singkat, “Ia di neraka.” Hadis ini memperlihatkan kepada kita bahwa ibadah ritual saja belum cukup. Ibadah ritual mesti dibarengi ibadah sosial.

Pelaksanaan ibadah ritual yang tulus harus melahirkan kepedulian pada lingkungan sosial.

Hadis di atas juga ingin mengatakan, agama jangan dipakai sebagai tameng memperoleh kedudukan dan citra baik di hadapan orang lain. Hal ini sejalan dengan definisi keberagamaan dari Gordon W Allport. Allport, psikolog, membagi dua macam cara beragama: ekstrinsik dan intrinsik.

Yang ekstrinsik memandang agama sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan. Agama dimanfaatkan demikian rupa agar dia memperoleh status darinya. Ia puasa, misa, kebaktian, atau membaca kitab suci, bukan untuk meraih keberkahan Tuhan, melainkan supaya orang lain menghargai dirinya. Dia beragama demi status dan harga diri. Ajaran agama tidak menghujam ke dalam dirinya.

Yang kedua, yang intrinsik, adalah cara beragama yang memasukkan nilai-nilai agama ke dalam dirinya. Nilai dan ajaran agama terhujam jauh ke dalam jiwa penganutnya. Adanya internalisasi nilai spiritual keagamaan. Ibadah ritual bukan hanya praktik tanpa makna. Semua ibadah itu memiliki pengaruh dalam sikapnya sehari-hari. Baginya, agama adalah penghayatan batin kepada Tuhan. Cara beragama yang intrinsiklah yang mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan penuh kasih sayang.

Keberagamaan ekstrinsik, cara beragama yang tidak tulus, melahirkan egoisme. Egoisme bertanggungjawab atas kegagalan manusia mencari kebahagiaan, kata Leo Tolstoy. Kebahagiaan tidak terletak pada kesenangan diri sendiri. Kebahagiaan terletak pada kebersamaan. Sebaliknya, cara beragama yang intrinsik menciptakan kebersamaan. Karena itu, menciptakan kebahagiaan dalam diri penganutnya dan lingkungan sosialnya. Ada penghayatan terhadap pelaksanaan ritual-ritual agama.

Cara beragama yang ekstrinsik menjadikan agama sebagai alat politis dan ekonomis. Sebuah sikap beragama yang memunculkan sikap hipokrit; kemunafikan. Syaikh Al Ghazali dan Sayid Quthb pernah berkata, kita ribut tentang bid’ah dalam shalat dan haji, tetapi dengan tenang melakukan bid’ah dalam urusan ekonomi dan politik. Kita puasa tetapi dengan tenang melakukan korupsi. Juga kekerasan, pencurian, dan penindasan.

Indonesia, sebuah negeri yang katanya agamis, merupakan negara penuh pertikaian. Majalah Newsweek edisi 9 Juli 2001 mencatat, Indonesia dengan 17.000 pulau ini menyimpan 1.000 titik api yang sewaktu-waktu siap menyala. Bila tidak dikelola, dengan mudah beralih menjadi bentuk kekerasan yang memakan korban. Peringatan Newsweek lima tahun lalu itu, rupanya mulai memperlihatkan kebenaran. Poso, Maluku, Papua Barat, Aceh menjadi contohnya. Ironis.

Jalaluddin Rakhmat, dalam Islam Alternatif , menulis betapa banyak umat Islam disibukkan dengan urusan ibadah mahdhah (ritual), tetapi mengabaikan kemiskinan, kebodohan, penyakit, kelaparan, kesengsaraan, dan kesulitan hidup yang diderita saudara-saudara mereka. Betapa banyak orang kaya Islam yang dengan khusuk meratakan dahinya di atas sajadah, sementara di sekitarnya tubuh-tubuh layu digerogoti penyakit dan kekurangan gizi.

Kita kerap melihat jutaan uang dihabiskan untuk upacara-upacara keagamaan, di saat ribuan anak di sudut-sudut negeri ini tidak dapat melanjutkan sekolah. Jutaan uang dihamburkan untuk membangun rumah ibadah yang megah, di saat ribuan orang tua masih harus menanggung beban mencari sesuap nasi. Jutaan uang dipakai untuk naik haji berulang kali, di saat ribuan orang sakit menggelepar menunggu maut karena tidak dapat membayar biaya rumah sakit. Secara ekstrinsik mereka beragama, tetapi secara intrinsik tidak beragama. [ed.AYS]

Rahasia Ilmu Pelet



Berikut ini adalah Ilmu pelet cepat dan singkat tanpa puasa :


Cara lelakunya :

Anda harus membaca ayat atau surat di bawah ini, kondisi saat membaca harus bebas dari hadast kecil dan besar. adapun bacaanya adalah :
  • Ayat Qursyi 1x
  • Al-Ikhlas 3x
INGAT! INI TANPA PUASA APAPUN!

Kedua surat tersebut dibaca sambil menahan nafas. Dan membacanya sebelum Anda keluar rumah. Niatkan hati Anda bila ingin bertemu dengan seseorang yang Anda taksir.

Setelah bertemu, jabat tangannya…. Dan ucapkan “HATIMU HATIKU, HATIKU HATIMU”. Diucapkan didalam hati. Orang tersebut akan mengingat Anda.

Jika bsknya anda akan bertemu orang yang di maksud tersebut, silahkan di ulangi lagi. Jangan keseringan di baca setiap kali ingin ketemu, karena sebenernya saat anda membaca sekali untuk dia dan anda sudah berjabat tangan, dia sebenrnya sudah mulai mengingat anda.

Hanya saja dia tidak berani berterus terang, dia hanya akan sebatas teringat kepada anda, ilmu ini sangat alami, tidak membikin tergila gila, tapi ckup jatuh cinta saja, jika anda cowok anda wajib menyatakan cinta jika sudah ada perbahan sikap dari si dia. Dan jka anda cewek anda cukup berdiam diri saja, karena sang arjuna pasti akan datang untuk menyatakan cintanya.

Mantera Ilmu pelet Pengasihan Penakluk Sukma:

” Bismillaahirrohmaanirrohiim
Sun matek ajiku penahluk sukma
Bayu braja nembah-nembah
Surasane si…….bisu
Kucem tanpa rasan
Si…….teka tutut teka manut
Si…….binti…….manut seperentah ingsun
Yaa Rohiim

Ritual Ilmu pelet Pengasihan Penakluk Sukma :

Puasa Ngasrep selama 7 hari, puasanya dimulai pada hari kelahiran Anda. Kalau tidak tahu hari lahir Anda hari apa, puasanya dimulai pada hari Rabu. Dan sebelumnya mandi keramas terlebih dahulu pada hari pertama puasa.

Selama puasa pada tengah malam Anda shalat Taubat, shalat Hajat Khusus, dilanjutkan silsilah dan membaca amalannya sebanyak 17 x, tapi sebelumnya membaca “ Yaa Allah Yaa Rohmaan “ sebanyak 1000 x.

Selama puasa setelah selesai shalat lima waktu amalannya dibaca sebanyak 9 x. Dan setelah selesai puasanya setelah selesai shalat lima waktu amalannya dibaca sebanyak 3 x saja secara istiqomah.


Ilmu pelet pengasihan malaikat putih yang satu ini sangat ampuh sekali terutama bila yang menjadi sasaran telah menghina pada Anda. Dan biasanya baru tiga hari puasa ( Senin, Kamis, Senin ) sasarannya sudah terkena.

Mantera Ilmu pelet pengasihan malaikat putih :

” Bismillaahirrohmaanirrohiim
Kelilin cahayane Adam
Cahayane Adam seanane
Adem tapel sukma bantas
Malaikat Putih sira tak kongkon
Cokotna atine si…….
Lebar bayana lebur busuhna
Balik nenek balik sareh
Balik asih balik eman
Teka welas teka asih atine si…….
Andeleng badan saliraku
Asih asih asih
Saking kersaning Allah

Cara ritualnya adalah :

Puasa Mutih selama 7 Senin dan 7 Kamis, bukanya kalau jam 12 malam dan sebelumnya mandi keramas terlebih dahulu pada hari pertama puasa.

Selama puasa pada tengah malam Anda shalat Taubat, shalat Hajat Khusus, dilanjutkan silsilah dan membaca amalannya sebanyak yang Anda mampu.

Selama puasa setelah selesai shalat lima waktu amalannya dibaca sebanyak 7 x. Dan setelah selesai puasanya setelah selesai shalat lima waktu amalannya dibaca sebanyak 3 x saja secara istiqomah. Biasanya baru 3 x puasa saja ( Senin, Kamis, Senin ) sasaran sudah terkena.

Doa pengasihan untuk memikat wanita

Jika anda mempunya wanita idaman atau sangat anda cintai dan menolak cinta anda, tidak ada salahnya anda memakai doa pengasihan pemikat wanita supaya wanita yg anda cintai jatuh hati kepada anda.

Doa pengasihan pemikat wanita yang terdapat di kitab alqur,an, sebenarnya doa ini sangat banyak sekali kasiatnya salah satunya buat memikat hati wanita/perempuan.

Doa pengasihan ini tidak bisa saya tulis disini sebab terlalu panjang dan memakan waktu. Tapi jika anda tetap minat dengan doa ini. Saya dapat memberikan petunjuk. Doa memikat hati wanita ini ialah surat yasiin.

Cara penggunaanya adalah :



Caranya untuk mengunakan surat yasiin sebagai doa pengasihan untuk memikat hati wanita.

Puasa 3hari mulai hari rabo dan terakhir hari jumat, selama ber puasa harus membaca surat yasin 3x setiap habis magrib dan subuh. Dan setiap membaca doa tersebut hati dan fikiran anda dipusatkan ke wanita yang anda tuju supaya cinta/suka kepada anda.

Dan yang terakhir pada mlm jumat,nya doa tersebut di baca 41 kali. Begitulah doa pengasihan yg begitu lumayan berat iya gak. Jika tekad anda sudah bulat demi wanita pujaan hati silahkan pasti terasa enteng.

Saat menjalankan proses ini hendaknya punya keyakinan yang penuh bahwa anda mampu. Karena sugesti andalah yang menentukan berhasil dan tidaknya.

Rahasia Ilmu Jaran Goyang

Tidak bisa dipungkiri meski kita hidup dijaman era teknologi dan internet, tapi sebagian masyarakat dinegeri ini masih ada yang mengamalkan ilmu Pelet. Karena urusan “cinta” memang tidak terpengaruh oleh jaman. Akan selalu menarik untuk diselami dijaman apa saja.

Istilah “Cinta Ditolak Dukun bertindak” sekarang bisa saja ganti menjadi “Cinta Ditolak, Ilmu Pelet bertindak” .Sudah banyak ilmu-ilmu pelet yang dijabarkan didunia maya ini. Walaupun banyak juga yang ngawur, baik riwayat, rapal doa/mantera maupun ngawur tatacara ritualnya. Tak heran bila banyak yang gagal, akhirnya merasa tertipu ilmu ghaib, dan akhirnya malah bikin tambah ruwet masalah.

Ilmu Pelet apapun itu jenis rapal manteranya, media peletnya dan cara penggunaannya tapi cara kerjanya sama. Mirip seperti hipnotis yang sering Romy Rafael lakukan di TV itu. Cuma bedanya bila hipnotis itu tidak menggunakan Aji Mantera, tanpa ritual yang aneh-aneh untuk mempengaruhi korbannya. Sedangkan Ilmu Pelet kebanyakan menggunakan mantera, ritual atau benda tertentu (jimat) untuk dapat mempengaruhi orang yang jadi sasaran pelet. Lebih ekstrimnya Ilmu Pelet itu mempunyai kesan “memaksa”. Tapi keduanya mempunyai kesamaan, yaitu mempengaruhi alam bawah sadarnya seseorang.

Jadi Ilmu Pelet artinya ritual ilmu yang mengandung kekuatan ghoib untuk menebarkan hasrat yang diinginkan, menaklukan hati seseorang agar menjadi cinta, namun cenderung memiliki unsur pemaksaan. Kenapa disebut pemaksaan, karena kerja ilmu pelet itu mendayagunakan kekuatan gaib yang dapat mengambil alih kontrol pikiran sang korban. Sehingga yang awalnya benci seketika setelah terkena ilmu pelet langsung bisa berubah menjadi cinta. Awalnya sombong menjadi takluk setengah mati mengemis cinta. Bahkan bisa gila bila tidak ditemui oleh orang pelaku ilmu Pelet. Dari sini tampak jelas, ada unsur pemaksaan, perubahan jiwa (cinta) tidak natural, tidak berjalan alami. Dan hanya dengan media kekuatan gaib yang bisa melakukannya.

Contohnya adalah seseorang yang terkena Ilmu Pelet Jaran Goyang , maka orang tersebut akan menjadi tergila-gila, cinta setengah mati kepada sang pelaku pelet, sering mengigau memanggil-manggil nama pelaku pelet tadi. Dan bila dalam jangka waktu tertentu tidak ditemui oleh sang pelaku pelet maka korban bisa saja gila beneran. Korban akan menjadi tenang setelah  pelaku pelet memberinya obat penawar, biasanya berupa air putih yang telah dibacakan mantra Penawar Ajian Jaran Goyang. Saat itu korban tidak lagi mengigau tidak jelas seperti orang gila, akan menjadi kelihatan normal namun tetap dalam pengaruh pelet Jaran Goyang.

Cara lengkap mempelajari ilmu jaran goyang:

Berikut Ajian Jaran Goyang yang  dapatkan dari leluhur. yang saya dokumentasikan hingga sekarang:

** Sun matek ajiku si Jaran Goyang tak goyang ing tengah latar upet-upetku lawe benang pet sabetake gunung gugur, pet sabetake lemah bangka, pet sabetake segara sat, pet sabetake ombak gede sirep, pet sabetake atine si ….( sebut nama orang yang akan di tuju ) bin… ( sebut nama orang tuanya ) , cep sido edan ora mari-mari yen ora ingsun sing nambani.” **

Tata cara meramalkan ilmu :
Sebelum membaca amalan ini di anjurkan untuk puasa 3 hari senin, dan tiga hari kamis. baca amalan ini di setiap sahur nya.
inget.. !! ini bukan ilomu main main, jika tidak di netralisir sama ahlinya, bisa gila, kecuali di nikahi.

Disini Dukunsakti.com tidak akan membahas bagaimana cara mengembalikan atau menetralisir pengarus dari ilmu ini, karena di anjurkan setelah meramalkan ilmu ini, wajib di nikahi. jadi jgn main main.

Rahasia Ritual Eyang Subur

Eyang Subur, nama tokoh spiritual yang kini santer terdengar akibat kasus dugaan penipuan yang dilaporkan oleh Adi Bing Slamet. Kasus ini terus memanas dengan seiringnya nama-nama lain yang melapor karena pernah menjadi korban. Diantaranya adalah Ibu Subangun, Arya Wiguna, dan banyak masyarakat lainnya, yang kemudian berkumpul untuk bahu membahu bersama Adi untuk melaporkan dan menuntut Eyang Subur atas penipuan dan penistaan agama.

Kasus ini telah masuk pada ranah sensitif, yaitu agama. Syariat Islam, menurut para ulama adalah apa yang Allah SWT wahyukan dan apa yang Nabi Muhammad sabdakan, sedangkan manusia bahkan para ulama pun tak boleh membuat aturan atau syariat lain, selain yang sudah diwariskan. Namun, menurut keterangan beberapa artis yang menyatakan bahwa Eyang Subur mempunyai aturan atau syariat yang tak sesuai dengan syariat.

Ibu Subangun dalam keterangannya saat diwawancarai wartawan, pernah ditegur oleh Eyang Subur karena membaca surat Yasiin, Eyang Subur mengatakan kalau di dalam surat Yasiin itu terdapat kesalahan. Dorce Gamalama yang juga pernah bergabung menjadi jamaah Eyang Subur juga mengatakan bahwa ada ritual yang harus dilakukan saat masuk dan mengikuti aktifitas dirumah Eyang Subur, yaitu ketika baru datang meminum kopi manis, kopi pahit, dan air garam, lalu saat pukul 02.00 ia disuruh mandi. Arya Wiguna juga memberikan keterangan, bahwa Eyang Subur mengajarkan untuk menginjak bumi sebanyak 3 kali jika sedang menghadapi suatu masalah.

Keterangan-keterangan tersebut memang belum terbukti, karena sampai saat ini Majelis Ulama Indonesia belum tergerak untuk turun menyelidiki Eyang Subur, baru Front Pembela Islam saja, melalui delegasinya yang dipimpin Habib Selon yang datang menyambangi rumah Eyang Subur.

Mengintip Misteri Isi Rumah Eyang Subur – Suasana kediaman guru spiritual sejumlah artis, Eyang Subur di Kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis (28/3). Nama Eyang Subur belakangan ini semakin sering dibicarakan setelah Adi Bing Slamet menuding lelaki itu telah menyebarkan ajaran aliran sesat.

Mengintip Misteri Isi Rumah Eyang Subur
Mengintip Misteri Isi Rumah Eyang Subur
Sebuah mesin jahit dan sejumlah koleksi perabotan mewah di kediaman Eyang Subur di Kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis (28/3).

Pelawak Srimulat, Tessy mengatakan Eyang Subur dahulunya seorang penjahit dan terkenal di kalangan para artis sebagai paranormal.

Mengintip Misteri Isi Rumah Eyang Subur
Mengintip Misteri Isi Rumah Eyang Subur
Suasana rumah Eyang Subur di Kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis (28/3)

Mengintip Misteri Isi Rumah Eyang Subur
Mengintip Misteri Isi Rumah Eyang Subur

Seorang murid Eyang Subur sedang melaksanakan sholat di musala yang terdapat di kediaman Eyang Subur di Kawasan Duri Kepa,Jakarta Barat,Kamis (28/3). Artis Adi Bing Slamet menuding Eyang Subur telah mengajarkan aliran sesat, dan Ia merasa disantet setelah tak lagi ‘berguru’ dengan Eyang.

Mengintip Misteri Isi Rumah Eyang Subur
Mengintip Misteri Isi Rumah Eyang Subur

Suasana rumah Eyang Subur di Kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat.
Mengintip Misteri Isi Rumah Eyang Subur
Mengintip Misteri Isi Rumah Eyang Subur

Bagian luar rumah Eyang Subur di Kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis (28/3)

Sumber: dukunsati.com